Thursday, April 19, 2007

Penjual Telor

Pembeli: "Mas, telornya berapa sekilo?"
Penjual: "Telor ayam atau telor bebek?"
Pembeli: "Telor ayam."
Penjual: "Telor ayam biasa atau ayam kampung?"
Pembeli: "Ayam biasa."
Penjual: "Yang lokal atau yang import?"
Pembeli: "Yang lokal aja."
Penjual: "Yang lokalnya mau yang dari Jakarta, Bogor atau Depok?"
Pembeli: "Yang Jakartadeh.. ." (Sambil terlihat kesal).
Penjual: " Mau yang Jakarta Pusat, Barat, Timur, Utara, atau Selatan?"
Pembeli: "Mas ini jual telor atau mau jalan-jalan? "
Penjual: "Maaf Bu, saya penjual mie ayam di sebelah! Kebetulan yang jual telor lagi ke belakang. Saya disuruh ngobrol dulu sama pembeli sampe dia dateng."

PISAU LIPAT

Kejadian ini terjadi pada suatu hari di tengah hutan, ketika

diadakan pendidikan dasar untuk para pencinta alam. Seorang

senior(instruktur) menemukan sebuah pisau lipat yang tergeletak di

atas tanah. Menurut ketentuan yang berlaku selama pendidikan dasar,

barang siapa yang meninggalkan sesuatu selama perjalanan harus

dihukum.Senior tersebut dengan segera mengambil pisau lipat tadi dan

bermaksud untuk menghukum siswa pendidikan dasar yang telah lalai

meninggalkan pisau lipatnya. Setelah para siswa berkumpul semua, sang

senior dengan nada berwibawa berkata, "Siapa yang merasa kehilangan

pisau lipat di tengah perjalanan tadi?" Tak ada satu pesertapun yang

berani menjawab. Kemudian sang se nior menambahkan, "Hayo cepat? saya

sebenarnya sudah tahu siapa pemilik pisau lipat ini karena namanya

terukir disitu. Tapi saya ingin kejujuran kalian untuk mengaku!" Masih

tidak ada jawaban dari peserta. "Karena tidak ada yang dengan jujur

mau mengakui kesalahannya maka saya akan panggil namanya !!!" Peserta

masih saja diam. Akhirnya sang senior habis kesabarannya, diambilnya

pisau lipat tadi kemudian dengan lantang dia berkata, "Stain... maju

ke depan!" Para siswa saling melirik kalau-kalau ada yang maju ke

depan. Karena tidak ada yang maju ke depan si senior berkata lagi,

"Saya panggil sekali la gi yang bernama STAINLESS STEEL untuk maju ke

depan !!!"

Foto Bersama

Anak-anak semuanya sudah selesai berfoto bersama dan guru sedang
mencoba membujuk mereka memesan masing-masing selembar foto nantinya. "Coba
pikirkan betapa indahnya bila kalian semua sudah dewasa dan berkata: 'Nah
itu Yani, ia jadi pengacara', atau 'itu Miki yang kini jadi dokter.'"
Tiba-tiba terdengar suatu suara nyeletuk: "Dan itu ibu guru kita. Dan kini
ia sudah mati."

3 orang sial di neraka

Alkisah di neraka sedang ada wawancara terhadap
tiga orang pria yang masuk secara bersamaan.

Malaikat: Hai pria berdasi, kamu kok mati masih
berdasi segala, kenapa kamu sampai disini?

Pria 1 : Begini om, tadi itu sebetulnya saya di kantor, terus kepala
saya pusing, jadi saya pulang cepat ke apartemen. Sesampai disana
eh ... saya dapati istri saya telanjang di ranjang dan tampak lelah
berpeluh, pasti abis nyeleweng maka saya cari laki-lakinya dan
ternyata di balkon sedang ada orang dengan celana pendek sedang
bergantungan, langsung saya pukuli, tapi nggak jatuh-jatuh akhirnya
saya sambar lemari balkon dan saya lemparkan ke laki-laki itu
sayangnya saya terbawa kebawah dan saya ada disini.

Malaikat: hmmm ... kamu emang sial, coba pria yang
bercelana pendek itu, kenapa kamu sampai disini ???

Pria 2 : Nggak tau om, tadi itu saya sedang olahraga pull up di balkon
apartemen saya, terus saya kepeleset, untung saya masih bisa meraih
balkon tetangga di bawah saya, eh ... tau-tau ada lelaki mukulin saya,
bahkan saya digebuk lemari, akhirnya saya jatuh dan saya ada disini.

Malaikat: mmm ... kamu lebih sial lagi ... coba pria
yang telanjang bulat, kenapa kamu sampai ke sini?

Pria 3 : Nggak tau om ... bener! ..., tadi itu saya lagi enak-enak serong
sama istri orang, eh nggak taunya suaminya pulang cepat, dan saya
segera bersembunyi di lemari balkonnya, eh tau-tau kok ada disini.